Random Night @RSHJ

Rumah sakit.
Apa yang pertama kali terpikir sama lo tentang rumah sakit?
Rumah tempat orang-orang sakit, kan?
Malam ini gue disini, di salah satu rumah sakit di Jakarta. Bokap harus dirawat setelah menjalani operasi.
Sejak Minggu bokap udah tidur disini, malam pertama dan kedua nyokap yang jaga, malam ini gue. Tadi malam lebih tepatnya.
Ini kali pertama gue harus menginap di rumah sakit. Tempat dimana sering ada di film horor. Tempat orang sakit, orang meninggal, orang sekarat atau bahkan tempat hantu-hantu berkeliaran (seperti di film-film horor). Gue ga pernah suka rumah sakit. Sebisa mungkin ke rumah sakit hanya untuk menjenguk bukan menginap atau bahkan dirawat. Tapi keadaan memaksa gue untuk menginap. Hmmm bukan memaksa, tapi mengharuskan.
Rasanya nginep di rumah sakit (sebagai penjaga pasien) itu serba salah. Gue ngantuk, tapi gue ga bisa tidur karena ketakutan gue sendiri. Ruangannya dingin dan sepi. Menegangkan menurut gue. Apalagi setelah lo mengalami kejadian aneh. Aneh mungkin karena gue sedang ketakutan. Apa rasanya ketika lo di dalam lift sendirian dan terdengar suara seperti angin keluar masuk. Bulu kuduk gue merinding! Brrrrr. Gue mencoba mengabaikan itu, mungkin itu suara mesin lift atau ya apalah itu. Kedua ketika lo siap tidur, ternyata lo sadar di ruangan itu hanya ada lo, 2 orang pasien dan 1 pendamping lain. Di ruangan yang cukup untuk sepuluh orang tapi diisi 4 orang dua orang dibilik berbeda. Buat gue itu cukup hhmmmm tidak nyaman dan itu rumah sakit, ga mungkin kan lo berteriak kalo ketakutan? Nggak mungkin kan lo mengalihkan perhatian lo dengan nyanyi-nyanyi? Nggak mungkin kan lo nonton tv ketika pasien sedang tidur? Nggak mungkin kan? Tadi malam itu malam paling ekstrem, yang pernah gue lewatin.
Ketiga, bokap yang lo jaga udah terdengkur dengan pulas, dan lo mematikan tv itu dengan remote yang akhirnya lo tero disamping lo dengan tujuan bokap lo istirahat dengan nyaman tanpa suara berisik tapi tiba-tiba tv itu nyala lagi dengan volume yang lebih kencang dari saat lo mematikan itu. Bokap terbangun, gue panik ketakutan, bokap menenangkan, "gapapa kok, kemarin juga gitu". Ya itu kemarin, tapi sekarang? Gue coba menenangkan diri gue. Kali ini gue bener-bener harus tidur, ketimbang melek mata tapi gue terus merasa ketakutan, pikir gue.
Terakhir, gue udah siap tidur dengan alas seadanya, kain sebagai selimut dan jaket, tiba-tiba ada bayangan orang bolak balik tanpa ada suara pintu terbuka sebelumnya, sedangkan penghuni lain diruangan ini sepertinya sudah tidur. TV yang udah dimatiin bikin suasana makin terasa sepi, gue bolak balik nggak bisa diem, gue takut. Takut Maximum!
Berkali-kali gue berpikir positif bahwa ga ada hal aneh, anggapa aja yang bolak balik itu susternya yg lagi jaga, anggap aja tadi tv itu memang otomatis nyala sendiri, anggap aja semua tidak semenegangkan yang gue pikir. Gue disini jagain bokap gue, masa diganggu, gitu pikir gue. Tapi tetep, gue gabisa tidur padahal gue cukup ngantuk dan sleepless.
Beberapa orang gue bbm saat itu, dengan harapan gue nggak akan merasakan ketakutan berlebih lagi dan bisa istirahat dengan tenang. dan Ya, harapan gue terkabul kecuali oleh satu orang. Satu orang yang pertama kali gue bbm dengan pengaduan bahwa gue merasa takut, tapi malah tambah ditakutin sama orang itu. Tiba-tiba aja gue jadi kesel sendiri, kenapa sih mesti ditakutin? Gue penakut dan gue lagi ketakutan so stop make me feel scare more than this (pikir gue) . Gue nggak tau gue berlebihan atau nggak, cuma itu yang gue rasain, kesel dan tambah takut. Sampe akhirnya gue memutuskan menyalakan babon (laptop gue) dengan aplikasi jetaudio yang dijalankan, memakai earphone dengan volume cukup kencang, dan gue berusaha memejamkan mata, gue tau ini ga akan bisa bikin gue tidur dengan nyenyak tapi minimal sedikit mengurangi rasa kesel gue. Dan entah apa, Tuhan baik banget mengirimkan satu orang pasien lagi disebelah bokap. Bersama keluarganya mereka berbincang-bincang sedikit, gue lebih suka begini, ada suara manusia daripada sepi sama sekali. Dan gue pun mulai bisa tertidur walaupun gue kadang harus terbangun karena suster yang bolak balik ngecek infusan bokap, memberi antibiotik, mengecek tensi dan lain sebagainya.
Dan hari ini bokap udah boleh pulang, welcome home! :*

Oke ketakutan semalem itu mungkin cuma karena kali pertama aja gue disini, menginap ditempat yang ga pernah gue harapkan gue ada disitu. Semalem bener-bener ngasih pelajaran bahwa, ketakutan ga perlu dipikirin, kalo dipikirin jadi kepikiran.

Semalam yang random, gue ngerasa seharusnya gue nggak sekesel itu. Maaf..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar