Logika dan Hati


Pernah mendengar kata logika? Kalau hati? Familiar ya? Pernah berpikir nggak apakah posisi keduanya sama? Atau apakah logika lebih tinggi dari hati atau sebaliknya? Terus gimana dengan statement cewek menggunakan hati dalam berpikir dan cowok menggunakan logikanya? Pernah dengar? Pernah? Pernah? Pernah?
Logika dan hati. Penting mana? Mereka memiliki derajat yang berbeda dalam hidup loh! Beberapa menganggap hati itu lebih penting, lebih mahal, lebih berharga dari logika. Dan beberapa menganggap logika adalah diatas segalanya. Percaya nggak? Setuju nggak? Andaikata sedang dalam sebuah masalah, mana yang lebih lo pilih untuk digunakan dalam penyelesaian masalah itu, logika atau hati?
Memang bukan pilihan mudah yah, tapi itulah hidup. Logika dan hati ada porsinya sendiri.
Begitu banyak statement mengatakan “You’re in my heart, always” atau “this is, my heart, just for yyou!” Oh God! Pernah berpikir bahwa itu berlebihan? Pernah berpikir bahwa itu nggak banget? Atau bahkan berpikir that’s so sweet? Bener kan beberapa orang pernah berpikir demikian? Bener kan bahwa beberapa orang dengan begitu mudahnya memberikan hati dalam melakukan atau mengatakan sesuatu? Tapi bener juga kan bahwa beberapa orang tidak peka karena menganggap penggunaan hati itu berlebihan? Yaa semua benar! Tergantung siapa dan bagaimana pola pikirnya, nggak ada paksaan kok. *hhe
Sedikit sharing, ada beberapa hal yang mungkin tidak terlalu penting, tapi perlu juga dibahas. Misalnya yang pertama adalah Logika. Apa sih logika itu? apakah logika itu hanya 1+1=2? Atau matahari terbit di timur dan terbenam di barat? Logika sebenernya (menurut gue) hanyalah sebuah pola pikir yang berpikir tidak secara ribet. Contohnya 1+1=2. Yaudah gimanapun itu 1+1=2. Mau dimanapun mau siapapun mau apapun 1+1=2. Tidak bisa diganggu gugat. Bahkan walaupun sekolah diliburkan karena ada SEA GAMES  yaa 1+1=2. TETAP. PASTI. Nah! Itu logika. Yang kedua hati.  Kalo hati itu lo anggap sebagai salah satu organ tubuh manusia, lo bener. Tapi hati dalam hal ini adalah tentang feeling. Perasaan. Apakah iya dengan hati, 1+1=2? Tidak Juga! (menurut gue) dengan hati atau perasaan atau feeling 1+1= (bisa aja) 1, atau (bisa aja) 3, atau (bisa aja) 0. Nah ini loh bedanya! Hati itu tidak cupet. Perasaan itu tidak sempit. Tapi luas. Lega. Lebar. Jangan salah kaprah! Bukan gue melebay-lebaykan arti hati dalam hal ini, tapi ya ini emang menurut gue :P coba lo bayangin, seandainya tiap kali ada masalah lo berpikir dengan hati lo. Menggunakan hati yang amat sangat sensitive itu. menggunakan hati yang amat sangat mudah terluka itu. gimana coba?\
Yah semuanya kembali kepada yang baca sihh, jangan terjebak tulisan yah J

Pembelajaran dalam Jejaring Sosial Facebook


Pembelajaran dalam Jejaring Sosial Facebook

Pendahuluan

1.    Latar Belakang
Dewasa ini begitu merambah jejaring social di dunia internet. Mulai dari Friendster, Facebook, Yahoo Messenger, Skype, My Space, Twitter dan lain sebagainya yang membantu hubungan social secara maya. Dalam hal ini jejaring social tersebut kerap kali dimanfaatkan untuk memperbanyak link atau teman-teman di berbagai belahan dunia. Bahkan melalui jejaring social ada yang mampu bertemu dengan jodohnya. Hal ini bisa saja disebutkan sebagai sebuah kemajuan dimana jejaring social di dunia internet mampu mengalahkan ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan.
Facebook merupakan salah satu jejaring social yang memiliki banyak pengguna dari berbagai belahan dunia. Facebook membantu membentuk sebuah hubungan baru dari antar individu hanya dengan mengaksesnya melalui jaringan internet. Facebook juga memiliki banyak keuntungan misalnya berbagi foto atau gambar kepada teman-teman di jejaring social tersebut. Berbagi cerita melalui fasilitas notes dalam Facebook juga menjadi sebuah daya tarik untuk berhubungan di dunia jejaring social. Selain itu dalam Facebook kita bisa berbagi banyak hal melalui status-status yang mampu kita bagi kepada teman-teman di Facebook. Namun apakah Facebook hanya memiliki fungsi sebatas itu? Menambah teman dari berbagai belahan dunia saja? Atau Facebook mampu memberikan fungsi lain?
Facebook sesungguhnya adalah wadah bagi kita untuk bisa berdiskusi dengan yang lainnya. Bukan hanya sebagai pengikat dengan teman-teman SD, SMP atau SMA namun juga bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dengan menggunakan Facebook, tentunya pembelajaran menjadi lebih menarik dan variatif serta memiliki kesan tersendiri bagi penggunanya. Bayangkan! Tidak perlu dibatasi ruang dan waktu, Facebook mampu membantu kita berdiskusi dengan teman-teman yang lain tanpa harus bertatap muka. Facebook mampu menjadi tempat kita berbagi ilmu pengetahuan atau bertanya jawab mengenai hal yang ingin kita ketahui. Lalu bagaimanakah pemanfaatan Facebook dalam dunia pembelajaran? Sebarapa besar pengaruhnya? Dan apakah semua orang setuju dengan penggunaan Facebook dalam dunia pembelajaran? Berikut penulis akan menjabarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul di benak pembaca dengan metode survey pada Grup KSHP Non Reguler 096 dengan jumlah responden 39 orang.

HASIL PENELITIAN
            Dalam Grup KSHP Non Reguler 096 tahun 2012, terdapat beberapa pertanyaan yang menunjukkan Facebook mampu digunakan dalam pembelajaran. Pertanyaan tersebut adalah :
  1. Sudah berapa kali definisi TP berubah? Mengapa terjadi perubahan tersebut?
  2. Menurut pendapat Anda, untuk penelitian pendidikan apakah penelitian positivisstik lebih sesuai daripada pasca positivistik? Jelaskan alasan Anda. 
  3. Anda tidak menyebutkan bahwa walaupun postpositivistik yg lebih sesuai secara umum, tetapi sebenarnya brgantung pada masalah dan tujuan penelitiannya. Jelaskan mengapa demikian!
  4.  Berikan contoh judul penelitian (1) korelasi, (2) pengembangan, dan (3) evaluasi 
  5. "KSHP di FB hanya ngeganggu, ngerepotin, nyebelin, kagak mutu, dan membosankan. Emangnya kagak ada kerjaan lain? Sebaiknya stop saja!" Bgm pendapat Anda atas pernyataan tersebut?
 
Berikut adalah tabulasi dari pertanyaan beserta jawaban dalam Grup Facebook KSHP 096 Non Reguler.

a.    Pertanyaan 1













b.    Pertanyaan 2




c. Pertanyaan 3
 




            d. Pertanyaan 4
 


 e. Pertanyaan 5


PEMBAHASAN
            Berdasarkan table dan grafik yang terdapat pada gambar diatas, terlihat jelas bahwa pada Grup KSHP terdapat 39 Mahasiswa yang menjadi anggota ditambah 1 Dosen Pengampu. Hampir 50% anggota dalam grup tersebut turut aktif dalam pembelajaran dengan fasilitas Facebook. Hal ini menunjukkan bahwa Facebook sesungguhnya dapat digunakan dalam pembelajaran. Terbukti dari sebagian besar anggota yang mau berbagi dalam grup tersebut dan menjawab pertanyaan dari dosen Pengampu apda mata kuliah itu.
            Walau demikian masih ada beberapa anggota yang pasif alias kurang aktif dalam pembelajaran dengan metode ini. Hal ini terlihat dari adanya beberapa pertanyaan yang tidak dijawab oleh beberapa orang dalam grup tersebut. Hal ini memiliki beberapa kemungkinan yaitu keterbatasan kemampuan mengakses internet di tempat tinggalnya. Sehingga kurang interaktif dalam pembelajaran dengan metode ini.
            Secara keseluruhan metode ini adalah metode yang menyenangkan untuk digunakan, terlihat interaksi yang baik dalam grup ini oleh anggota-anggota pada grup tersebut. Hal ini tentunya membawa kemajuan pada pola pikir mahasiswa terutama mahasiswa yang kesulitan berinteraksi dalam ruang kelas.

KESIMPULAN
            Dari hasil tabulasi dan pengamatan penulis pada pembelajaran dengan menggunakan Facebook ini menunjukkan adanya respon yang sangat positif dari para anggota grup itu yaitu mahasiswa mata kuliah KSHP (Kapita Selekta Hasil Penelitian). Dengan respon yang positif tersebut dapat disimpulkan bahwa Facebook mampu menjadi wadah pembelajaran bukan hanya sekedar jejaring pertemanan dengan orang-orang baru di dunia internet.